Penentuan Isu Strategis Kependudukan
Penentuan isu strategis ini bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan kependudukan yang paling mendesak dan berdampak besar, serta membutuhkan penanganan segera dan terukur. Melalui analisis data dari Rumah DataKu dan hasil diskusi kelompok, diperoleh sejumlah isu yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup keluarga dan pembangunan desa secara umum.
Beberapa indikator utama yang digunakan dalam proses penentuan isu strategis meliputi:
1. Besarnya dampak masalah terhadap masyarakat
2. Urgensi penanganan berdasarkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang
3. Kemungkinan intervensi dengan sumber daya yang tersedia di tingkat desa
4. Dukungan kelembagaan dan potensi kolaborasi lintas sektor
5. Arah pembangunan keluarga dan pencapaian target SDGs Desa
Berdasarkan proses tersebut, ditetapkan bahwa rendahnya kepemilikan dokumen kependudukan, khususnya Kartu Identitas Anak (KIA) dan Akta Lahir, menjadi isu strategis utama. Rendahnya cakupan kepemilikan KIA menghambat anak-anak dalam mengakses layanan dasar seperti pendidikan, perlindungan sosial, serta fasilitas kesehatan. Kondisi ini menunjukkan masih lemahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya administrasi kependudukan sejak usia dini.
Isu strategis lainnya yang turut menjadi perhatian meliputi:
1. Tingginya angka keluarga berisiko stunting, yang memengaruhi kualitas generasi mendatang.
2. Masih adanya pernikahan usia dini, yang berdampak pada kesehatan reproduksi, ekonomi keluarga, dan pendidikan perempuan.
3. Tingginya jumlah rumah tidak layak huni, sebagai indikator kesejahteraan keluarga.
4. Sebagian individu belum tercakup dalam jaminan kesehatan, yang menghambat akses layanan medis yang adil dan merata.
Dengan penetapan isu-isu strategis ini, Pemerintah Desa Sumbersuko bersama Rumah DataKu dan mitra lintas sektor diharapkan dapat menyusun rencana aksi intervensi yang lebih terfokus, terarah, dan tepat sasaran. Strategi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan keluarga berketahanan dan berdaya saing, sekaligus mendukung visi besar pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045 dari tingkat desa.